LAPORAN PTK KELAS IV





LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
IDIK 4008


Tentang
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA  DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN PECAHAN  DI KELAS IV SDS SLUAI KECAMATAN REBANG TANGKAS KABUPATEN
WAY KANAN.


 







OLEH:
NAMA                       : ANDRIANI NURUL FIDAYAH
NIM                            : 824486667
PROGRAM STUDY            : S.1 PGSD
MASA UJIAN           : 2016.1
POKJAR                   :SMK YP 17 BARADATU WAY KANAN



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDAR LAMPUNG
2016
 

DAFTAR ISI

                                                                                                            Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
I.         PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.     Tujuan Perbaikan................................................................................. 2
D.    Manfaat Perbaikan............................................................................... 2
II.      KAJIAN PUSTAKA
A.    AlatPeraga dalam Kaitannya dengan Media Pembelajaran................. 3
B.     Fungsi Alat Peraga.............................................................................. 3
C.     Hasil Belajar Siswa.............................................................................. 4
D.    Motivasi Belajar................................................................................... 7
III.   PELAKSANAAN PENELITIAN
A.    Subjek Penelitian................................................................................. 9
B.     Deskripsi Per Siklus............................................................................. 9
IV.   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Per Siklus............................................................................. 12
B.     Pembahasan dari Setiap Siklus............................................................ 12
V.      KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan.......................................................................................... 14
B.     Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15
LAMPIRAN.................................................................................................... 16


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Semua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar masalah-masalah yang dialami siswa tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktor-faktor penyebabnya. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbul nya masalah yang di alami oleh siswa maka guru dapat melakukan penanganan-penanganan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajaran nya.
Sejujur nya penggunaan alat peraga untuk pembelajaran matematika di SD jarang dilakukan oleh guru-guru SD, oleh karena itu tugas PTK yang kami laksanakan ini mencoba mengambil tema ‘’penggunan alat peraga dengan menggunakan pisau buah dan buah apel untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pecahan/bilangan pecahan dan lambang nya’’.
1.      Identifikasi Masalah
Hasil belajar siswa ternyata masih banyak masalah yang perlu diperbaiki dan di tingkatkan masalah-masalah tersebut di antaranya:
a.       siswa kurang memahami bahasa/maksud kalimat soal
b.      siswa kurang aktif dalam diskusi di kelas
c.       sebagian siswa  masih menyontek dari teman ketika tes.
2.      Analisis masalah
Setelah masalah-masalah teridentifikasi di analisis,maka hasil nya menunjukkan bahwa munculnya masalah tersebut antara lain yaitu:
a.       Guru kurang memusatkan perhatian siswa
b.      Guru kurang bersikap preventif terhadap siswa yang menyontek
c.       Guru kurang mengembankan supervisi
3.      Pemecahan masalah
Pemecahan masalah atau alternatif tindakan yang dapat di lakukan adalah sebagai berikut:
a.       Guru menjelaskan materi secara sistematis dengan pemberian pertanyaan dengan pemberian menggunakan pertanyaan yang lugas serta menggunakan alat peraga.
b.      Guru mengawasi, memperhatikan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir kreatif.
c.       Guru memotivasi siswa dan memberikan latihan-latihan.

B.     Rumusan masalah
Rumusan masalah dari latar belakang masalah di atas adalah:
Apakah alat peraga dengan menggunakan pisau  buah dan buah apel dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar siswa terhadap materi pecahan/bilangan pecahan dan lambang nya di kelas IV?

C.     Tujuan penelitian
1.      Tujuan umum
Kegiatan pembelajaran ini secara umum bertujuan untuk mendiskrisikan dan menemukan kebenaran penggunaan alat peraga pada pembelajaraan matematika dapat menjelaskan, memotivasi, memusatkan perhatian, serta membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa.

2.      Tujuan khusus
a.       Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa kelas IV dalam pembelajaran matematika melalui penggunaan alat peraga.
b.      Memusatkan perhatian siswa pada materi yang sedang di ajarkan.
c.       Menigkatkan pemahaman terhadap mateari pembelajaran matematika.

D.    Manfaat penelitian
a.       Bagi guru yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga bersemangat untuk memperbaiki pembelajaran secara terus menerus.
b.      Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan pemahaman dalam menyerap materi yang dipelajari sehingga proses dan hasil belajar akan lebih meningkat.
c.       Bagi sekolah yaitu bermanfaat untuk membantu sekolah dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas, disamping itu akan terlahir guru yang profesional,berpengalaman dan menjadi kepercayaan orang tua, masyarakat, serta pemerintah.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.      Alat Peraga Dalam Kaitannya Dengan Media Pembelajaran
Media adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperjelas materi atau memcapai tujuan pembelajaran tertentu (Sitomorang dan Suparman, 1998). Ada dua jenis alat peraga yaitu alat peraga bantu pembelajaran (instructional aids) dengan media pembelajaran (instructional media).
Media pembelajaran sebagai alat bantu sesuai dengan fungsinya pada pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu alat perga dan sarana. Sebagai alat peraga medua pembelajaran itu membantu siswa memahami konsep dalam wujud yang konkret. Sedangkan yang masuk dalam kelompok sarana berfungsi membantu terjadinya proses belajar siswa (Estiningsih, 1994)
Menurut Djanmarah Zain (2007) media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan.Mdia adalah sebuah menuh perantara atau pengantar saja.Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan pesan.Pesan itulah yang harus dapat sampai pada peserta didik.
Menurut Anderson dalam Kusumah (2000:294) media adalah perlengkapan yang digunakan untuk memperjelas pesan dana memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dengan pesan interaksi akan berjalan baik, bila media pembelajaran yang digunakan dapat menyampaikan pesan yang kita inginkan. Jadi pengertian media adalah segala Sesuatu yang dapat/bisa menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima.



B.       Fungsi Alat Peraga
Pada proses pembelajaran tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Karena itu, alat peraga memiliki peran yang sangat penting untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Alat peraga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, pelaksanaan, perhatian, dan minat sehingga proses pembelajaran terjadi.
Media pembelajaan yang berupa alat peraga yang digunakan mempunyai kelebihan bagi distribusi pembelajaran yang besar pegalamannya bagi siswa alat peraga dapat memberikan perjalanan langsung maupun dalam bentuk yang tidak sesungguhnya karena ada alat peraga yang tidak mudah untuk dibuat sesuai dengan aslinya.Selain itu alat peraga memungkinkan siswa melakukan observasi minimal bentuk yang sederhana dan berpartisipasi dalam pembalajaran.Partisipasi adalah kunci sukses dalam mencapai tujuan.
Pembelajaran, baik partisipasi fisik maupun mental. Yang paling penting alat peraga akan menghilangkan verbalisme dalam konsep pembelajaran sehingga konsep dapat dengan mudah dipahami siswa.
Manfaat media pembelajaran antara lain:
1.         Penyampaian materi dapat diseragamkan
2.         Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.         Proses pembelajaran menjad lebih interaktif
4.         Efisien dalam waktu dan tenaga
5.         Meningkatkan kualitas hasil belajar
6.         Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan           kapan saja.
7.         Media dapat menumbuhkan sikap positf siswa terhadap materi dan proses belajar.
8.         Mengubah peran guru kea rah yang lebih positif dan produktif
Manfaat secara praktis media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.         Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit
b.         Media mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
c.         Media mengatasi keterbatasan indra manusia.
d.        Media menyajikan objek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas.
e.         Informasi pelajaran disajikan dengan media akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.
Media pembelajaran yang berupa benda adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajarna karena sifatnya universal, mudah dimengerti dan tidak terlihat oleh keterbatasan bahasa. Agar lebih bermanfaat dalam pembelajaran, maka benda konkret hendaknya memenuhi syarat:
1.         Benda konkret yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
2.         Benda konkret tersebut sederhana
3.         Benda konkret tersebut mudah ditemukan dilingkungan sekitar siswa sehingga siswa sudah tidak asing dengan benda konkret tersebut.

C.      Hasil Belajar Siswa
Evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkatan hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Penilaian evaluasi dilakukan oleh seseorang guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa, dan program pengajaran. Evaluasi dapat dilakukan awal untuk mengetahu sejauh mana tingkat pengetahuan awal siswa, dan uji dari proses pembelajaran yaitu untuk mendapat gambaran kecakapan, penyerapan dan suatu penyajian yang telah dilaksanakan pada akhir pelajaran.
Morktijat (1992 : 60) mengemukakan teknik evaluasi belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai berikut:
1.      Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dalam ujian tulis, lisan dan daftar isian pernyataan.
2.      Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktek, analisis keterampilan, analisis tugas, serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.
3.      Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dan diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program dan sekala deferensial sematik.
Evaluasi harus ditujukan untum mengetahui tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kaitannya dengan kompetensi hasil belajar.Dengan komptensi dasar dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar kompetensi oleh peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual, social, emosional, spiritual, kreaktivitas dan moral.
Tujuan pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar siswa.Pengertian hasil belajar siswa bermacam-macam.Ahmadi (1984:21) mengatakan bahwa hasil belajar suatu hasil yang dicapai dalam suatu usaha belajar dan perwujudan hasil belajar siswa dapat dilihat pada nilai yang diperoleh setiap mengikuti tes.
Hamalik (1982:199), mengatakan bahwa factor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
a.         Factor internal, yaitu tujuan, minat, itelegensi, aktivitas, kesehatan dan kebiasaan belajar.
b.         Factor eksternal, yaitu lingkungan keluarga dan masyarakat
Winkel dalam Kusairi (1998:14), factor-faktor yang yang mempengaruhi hasl belajar dibagi menjadi empat factor yaitu:
a.         Factor siswa, yaitu taraf itelegensi, aktivitas, kesehatan dan kebiasaan belajar.
b.         Faktor eksternal, yaitu lingkungan keluarga dan masyarakat.
c.         Factor sekolah sebagai institusi, yaitu sarana dan prasarana belajar, pengelolaan, pimpinan sekolah.
d.        Faktor situasional, yaitu keadaan waktu, lokasi kegiatan belajar mengajar, iklim atau cuaca.
Gagne dalam Poetiyan (1982:136) menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh seseorang setelah belajar berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang setelah mengalami suatu proses pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil dari proses pembelajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh siswa melalui interaksi dengan lingkungannya dan suatu kondisi tertentu.
Dengan demikian hasil belajar adalah selaga bentuk hasil belajar siswa yang tercermin adanya perubahan seseorang baik perilaku maupun pengasaan materi pembelajaran yang diperoleh melalui proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut dapat berbentuk : keterampilan, sikap, pengetahuan dan nilai yang dipengaruhi oleh beberap factor yaitu lingkungan social, lingkungan budaya, lingkungan fisik, lingkungan spiritual, jasmaniah, rohaniah, psikologi dan kematangan fisik.
1.         Aktivitas siswa dalam melihat, memperhatikan proses pembelajaran.
2.         Aktivitas anak dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pertanyaan
3.         Aktivitas siswa dalam kegiatan kelompok
4.         Kemampuan siswa dalam memahmi konsep
5.         Kemampuan siswa menggunakan konsep dalam pemecahan masalah.
Dengan demikian kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media gambar siswa akan aktif, kreatif dan meningkat pemahamannya terhadap konsep yang diajarkan.
Dilain pihak tingkat motivasi dalam proses pembelajaran salah satu factor yang menentukan hasil belajar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan selanjutnya memungkinkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.

D.      Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberikan anak kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 1992:75).
Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu menjadi motivasi belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk belajar.Pada umumnya persoalan motivasi adalah bagaimana menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar agar presentasi belajar siswa dapat optimal. Dilihat dari asalnya motivasi dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.       Motivasi Instrinsik
b.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi interinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan, berupa rangsangan tanpa bantuan orang lain misalnya yang berupa kebutuhan. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar, misalnya : yang berupa ganjaran, hukuman, persaingan/kompetisi. Motivasi instriksik pada umumnya lebih efektif dalam mendorong seseorang untuk belajar dari pada motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang dan mendapat penguatan dari luar, jadi motivasi itu sangat penting dalam pelajaran karena kurang pandai terhadap pelajaran tersebut tetapi pada pelajaran lain dia sangat giat memperoleh nilai baik.
Indikator motivasi belajar diantaranya adalah :
1.      Memberikan sanjungan pada siswa
2.      Membuat proses belajar yang interaktif yang menyenangkan
3.      Memberi penilaian terhadap siswa aktif.








BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN


1.      Subjek Penelitian.
a.       Lokasi
Lokasi penelitian adalah di SDS Sluai Kampung Lebak Peniangan Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan. Adapun jumlah siswa kelas IV adalah sebanyak 12 anak.
b.      Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada hari Senin, 18 April 2016 dan Selasa, 19 April 2016.
c.       Mata pelajaran
Mata pelajaran yang di pilih untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas adalah matematika tentang pecahan/ bilangan pecahan dan lambang nya.
d.      Kelas dan karakteristik siswa
Dalam penelitian tindakan kelas, kelas yang di pilih adalah kelas IV SDS Sluai dengan jumlah siswa 12 anak, terdiri dari 7 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki,. Tingkat kemampuan siswa bervariasi ada yang kurang, sedang dan di atas rata-rata.
2.      Deskripsi per siklus
1.      Rencana
Rencana penelitian tindakan kelas di lakukan dua kali tatap muka, setelah di ketahui data awal hasil observasi. Ada pun tahap-tahap rencananya adalah sebagai berikut:
a.       Menentukan kelas penelitian dan penetapkan siklus tindakan (yaitu 2 siklus)
b.      Menentukan waktu pelaksanaan penelitian
c.       Menetapkan materi pembelajaran
d.      Menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran serta menentukan materi pokok
e.       Menyiapkan instrumen yang diperlukan berupa tes dan catatan laporan
f.       Menetapkan cara pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat observasi
g.      Menetapkan jenis data yang di kumpulkan yang sesuai dengan respon terhadap tindakan yang di lakukan
h.      Menetapkan cara refleksi yang di lakukan oleh observer yang terdiri dari seorang guru dan di lakukan setiap akhir tindakan pada setiap siklus nya.
Pelaksana penelitian tersebut di lakukan untuk mata pelajaran matematika.
Dengan harapan terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.


2.      Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, sejumlah kegiatan harus di lakukan berulang-ulang mulai dari tahap orientasi pelaksanaan, tahap observasi, reflesi, dan revisi merupakan serangkaian persiapan pelaksanaan.
Pelaksanaan tindakan akan di lakukan untuk 2 siklus sesuai dengan yang di tetapkan:
Siklus 1:
a.       Mengkondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b.      Menyampaikan tujuan
c.       Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
d.      Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan materi yang akan di ajarkan
e.       Membimbing  pengamatan langsung siswa dalam diskusi
f.       Menyimpulkan materi pembelajaran
g.      Membuat lembar observasi kegiatan siswa
h.      Menetapkan hasil observasi pelaksanaan dan menganalisa hasil pembelajaran.
Siklus 2:
a.       Menetapkan rencana pembelajaran
b.       Memperbaiki proses pembelajaran hasil siklus 1 menghubungkan  materi yang lalu dengan materi yang akan di ajarkan
c.       Mengamati dan memperagakannya dengan menggunakan alat peraga
d.      Melakukan tanya jawab
e.       Memberikan materi tertulis
f.       Mengambil data kegiatan pembelajaran II dan menganalisa data tersebut

3.      Pengamatan dan pengumpulan data/ instrumen
a.       Pengamatan
Pada tahap ini di lakukan beersamaan pada waktu aktivitas proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pengamatan di lakukan oleh peneliti di bantu oleh guru yang lain (observer) dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan lembar soal dengan penskoran, kemudian mencatat hasil evaluasi belajar dalam tabel hasil belajar siklus 1 dan siklus II.
b.      Pengumpulan data/ instrumen
Untuk mengumpulkan data yang di perlukan menggunakan instrumen penelitian. Instrumen  penelitian yang digunakan adalah instrumen pengamatan dan instrument penelitian.



1.      Lembar pengamatan
Instrumen lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran matematika di kelas IV SDS Sluai, dengan menggunakan alat peraga.
2.      Lembar evaluasi
Instrumen lembar evaluasi digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan cara menjawab pertanyaan/soal setelah proses pembelajaran siklus I dan siklus II.

3.      Refleksi
Dari hasil observasi dan hasil evaluasi hasil belajar siswa serta realisasi pelaksanaan pembelajaran, penulis merefleksikan proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Dapat di jelaskan bahwa dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat mengetahui timbulnya masalah yang di alami oleh siswa maka guru dapat melakukan penanganan-penangan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya dan dapat meningkatkan pembelajaran yang akan di lakukan selanjutnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


a.       Deskripsi per siklus
Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yakni keaktifan siswa mengikuti pelajaran, kecepatan dalam menjawab soal dan pemahaman terhadap materi dan soal. Aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran, dan hasil ulangan siswa.
Adapun hasilnya sebagai berikut:
No
Aspek yang di amati
Siklus I
Siklus II
1
Keaktifan siswa mengikuti pelajaran
45,5%
90,9%
2
Kecepatan menjawab soal
54,5%
87,9%
3
Pemahaman terhadap materi dan soal
57,5%
93,9%


Penguasaan materi pembelajaran siswa kelas IV SDS Sluai berdasarkan hasil tes formatif untuk mata pelajaran matematika selama proses pembelajaran, secara garis besar dapat di gambarkan sebagai berikut:
No.
Nama
Siklus I
Siklus II
1
Agung Saputra
60
75
2
Andi Prayoga
60
80
3
Apri Pratama
65
100
4
Eva Rindiani
85
100
5
Lidia Setia Wati
70
100
6
Lilik Amboro Wati
60
90
7
Lisa Gustiani
65
100
8
M. Sidik Arifin
55
70
9
Oki Nurdiansyah
70
100
10
Pratiwi
65
95
11
Ratna Monika
60
75
12
Siti Badriah
85
100

b.      Pembahasan dari setiap siklus
1.      Siklus I
Pada siklus I tidak menggunakan media pembelajaran sehingga guru selalu mengulang-ulang ketika siswa belum jelas, pembahasan diskusi dan kesimpulan. Di samping itu penjelasan guru berubah-ubah dalam segi konteks bahasa, penekanan, dan cara walaupun konsep yang di sajikan masih sama. Hal ini membuat hasil belajar siswa pun rendah karena motivasi, konsentrasi, dan aktivitas siswa rendah.
2.      Siklus II
Siklus kedua guru menggunakan media pembelajaran kertas bergambar dan menggunakan alat peraga yaitu pisau buah dan buah apel kemudian berdiskusi. Guru berusaha agar siswa lebih aktif lagi dengan cara membimbing dan mengarahkannya. Dalam kegiatan ini siswa merasa senang dan tertantang untuk mengerjakan soal dan yang lebih menyenangkan dari hasil ketuntasan belajar siswa 100% dapat mencapai KKM yang telah di tetapkan dan banyak siswa yang mendapat nilai 100%.


















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A.  Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1.      Menggunakan kertas bergambar dan  alat peraga pisau buah dan buah apel dapat meningkatkan hasil pembelajaran pada mata pelajaran matematika tentang pecahan/ bilangan pecahan dan lambangnya di kelas IV SDS Sluai Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan.
2.      Dengan menggunakan kertas bergambar dan alat peraga pisau buah dan buah apel dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dan komunikasi yang salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat menonjol peranannya.
B.   Saran
Penulis mempunyai beberapa saran atas penelitian ini yaitu:
1.      Kepekaan guru terhadap kondisi siswa sangat diperlukan untuk menciptakan pembelajaran yang optimal.
2.      Ada pun bentuknya karena alat peraga sangat penting untuk itu sebagai seorang guru tidak perlu ragu untuk menggunakan alat peraga di sekitar kita.
3.      Sebaiknya setelah melakukan pembelajaran guru selalu mengadakan intropeksi diri atau refleksi diri.
















DAFTAR PUSTAKA
Djanmarah Zain. Media Pembelajaran di SD. Jakarta: DEPDIKNAS
H. Thoyibah, K. Heny,Akhsin Nur (2004). Matematika kelas 4 Sekolah Dasar,
Klaten: Penerbit Cempaka Putih.
Hamalik.(1982). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti
Kusumah.(2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT Indek
Qonita Alya, (2009). Kegiatan Belajar I, PT. Indah Jaya. Adi Pratama
Roestiyah.(1982).Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bima Aksara
Sardiman.(1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: CV. Rajawali
Safrin, (2004).Menganalisis Hasil Belajar atau Bimbingan Siswa, Jakarta. Depdiknas
Sabel A. Max-Maletsky M. Evan. Mengajar matematika, Jakarta: Erlangga, 2003.
Tim, (2000).Materi Pelatihan Guru di Sekolah Dasar, Jakarta. Depdiknas
Tim, (2007).Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta. Universitas Terbuka
Udin S. Winataputra, M.A., Drs, (2004). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Universitas Terbuka
Wardani.(2007). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka
Wardani, I.G.A.K., (2004) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta. Universitas
............. Terbuka.














Lampiran

RENCANA PEMBELAJARAN
Mata pelajaran             : Matematika
Pokok Bahasan           : Pecahan/bilangan Pecahan
Subpokok Bahasan     : Bilangan Pecahan dan Lambangnya
Kelas/semester            : IV/II
Waktu                                     : 45 menit

1.    Tujuan
A.            Tujuan Umum
Siswa mampu memahami tentang bilangan pecahan
B.     Tujuan Khusus
1.      Menjelaskan pengertian bilangan pecahan/menyatakan sebagian dari keseluruhan sebagai bilangan pecahan
2.      Menyatakan daerah berbayang sebagai bilangan pecahan
3.      Membuat garis bilangan pecahan

2.      Materi, Media, dan Sumber
Bilangan pecahan: Bilangan pecahan dan lambangnya; berbagai macam bentuk yang menyatakan sebagai pecahan; Buku Matematika kelas IV.
3.      Kegiatan Pembelajaran
A.    Kegiatan Awal
1.      Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu
2.      Menyampaikan tujuan dan kegiatan
B.     Kegiatan Inti
1.      Menjelaskan bilangan pecahan dengan menggunakan gambar
2.      Menunjukkan bagian dari pecahan dan lambangnya
3.      Menjelaskan letak bilangan pecahan pada garis bilangan
4.      Tanya jawab
C.     Kegiatan Penutup
1.      Merangkum
2.      Memberikan tes tertulis




IV. evaluasi
Pada akhir pelajaran dalam bentuk 5 butir tes objektif.

Sluai,09 April 2016
Mengetahui
Kepala SDS Sluai




KAMSURI, A.Ma.Pd
Mahasiswa





ANDRIANI NURUL FIDAYAH
NIM.824486667

















RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran            : Matematika
Pokok Bahasan           : Pecahan/Bilangan Pecahan
Subpokok Bahasan     : Bilangan Pecahan dan Lambangnya
Kelas/semester            : IV/II
Waktu                         : 40 menit
I.       Tujuan
A.    Tujuan Umum:
Siswa mampu memahami tentang bilangan pecahan
B.     Tujuan Khusus:
1.      Menjelaskan pengertian bilangan pecahan/menyatakan sebagian dari keseluruhan sebagai bilangan pecahan
2.      Menyatan daerah berbayang sebagai bilangan pecahan
3.      Membuat garis bilangan pecahan
C.     Tujuan Perbaikan
1.      Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan dengan menggunakan buah apel dan pisau buah
2.      Menyebarkan pertanyaan kepada siswa

II. Materi, Media, dan Sumber
Bilangan pecahan: Bilangan pecahan dan lambangnya
1.      Berbagai bentuk gambar yang menyatakan sebagai pecahan
2.      Buah apel dan pisau buah
III. Kegiatan Pembelajaran:
A.    Kegiatan Awal:
1.      Memberi salam dan menyatakan kabar anak-anak
2.      Mengajukan pertanyaan berikut:
a.       Apakah anak-anak pernah di belikan buah apel atau jeruk oleh ayah atau ibumu?
b.      Bagaimanakah cara membaginya?
c.       Berapa banyak kamu mendapatkan buahnya?
d.      Masih adakah yang tersisa untuk teman-temanmu?
e.       Jika masih tersisa, bisakah kamu sendiri yang membaginya dengan keluargamu atau temanmu itu?. Bagaimana caranya?
3.      Menyampaikan tujuan, manfaat pelajaran, dan kegiatan yaitu anak-anak memperagakan cara memotong buahdengan adil serta berdiskusi dalam kelompok.
B.     Kegiatan Inti:
1.      Guru menempelkan gambar berbagai macam bentuk bilangan pecahan dipapan, kemudian menjelaskan bilangan pecahan tersebut dan lambangnya
2.      Guru menjelaskan kembali bilangan pecahan dengan cara menggambarkan di papan tulis dengan gambar yang berbeda kemudian meminta siswa untuk menuliskan lambang pecahannya
3.      Guru memperagakan dengan melakukan pemotongan 1 buah apel dengan pisau menjadi 4 bagian sama besar.siswa di beri kesempatan untuk melakukan peragaan tersebut dengan memotong nya menjadi 2,3,4,5 dan seterusnya dengan 1,2,3 buah di potong dengan sama besar, kemudian siswa membaginya kepada temannya.
4.      Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab, guru meminta siswa berdiskusi dengan teman di sebelahny, setelah melakukan peragaan, siswa mendapatkan berapa bagian dari buah apel yang telah di potong sama besar dengan siswa yang lain?
5.      Hasil diskusi dimantapkan
6.      Guru menjelaskan letak pecahan pada garis bilangan di papan tulis, kemudian meminta siswa untuk menuliskan lambang pecahannya.
C.     Kegiatan Penutup:
1.      Membimbing siswa merangkum pelajaran
2.      Memberikan tes tertulis
IV. Evaluasi:
1.      Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab lisandan pada akhir pelajaran dengan tes tertulis.
2.      Alat Evaluasi: pertanyaan lisan dan tertulis sebagai berikut
a.       Bilangan pecahan adalah. . . .
b.      Tiga per lima lambang pecahannya adalah. . . .
c.       Siti mempunyai dua buah apel di potong menjadi enam bagian sama besar, kemudian di berikan kepada Lidia dan Eva. Berapa bagiankah masing-masing anak mendapatkan 2 buah apel yang di potong menjadi 6 bagian oleh Siti?. Siti mengambil terlebih dahulu 2 potong dari 6 bagian, kemudian sisanya di berikan kepada temannya. Siti bisa membaginya dengan adil.


d.      Lengkapilah titik-titik di bawah ini!
1.       
 
2.       







Kunci Jawaban
a.       Sebagian dari keseluruhan
b.     
c.       Masing-masing mendapatkan
d.      1.  dan .      2.

Sluai, 16 April 2016
Mengetahui
Kepala SDS Sluai




KAMSURI, A.Ma.Pd
Mahasiswa





ANDRIANI NURUL FIDAYAH
NIM.824486667


Komentar